hostmysaas.net – Kehadiran startup SaaS telah mengubah cara pengguna mengakses aplikasi dengan sangat mudah, hanya memerlukan koneksi internet. Pada masa lalu, sebelum internet menjadi hal umum, pengguna harus melakukan instalasi perangkat lunak dan menyimpan data di komputer mereka sendiri.
Dulu, ini berarti bahwa pengguna hanya bisa mengakses aplikasi tersebut di komputer yang telah diinstal dengan perangkat lunak tersebut, dan ketika mereka bepergian tanpa membawa komputer mereka, mereka kehilangan akses ke layanan tersebut.
Namun, dengan munculnya teknologi cloud computing, semua hambatan ini telah diatasi. Developer sekarang dapat menyimpan perangkat lunak di cloud, asalkan mereka memiliki koneksi internet. Pengguna juga memiliki kemampuan untuk menyimpan data mereka di cloud. Inilah yang disebut sebagai “Software as a Service” (SaaS).
11 Startup SaaS Indonesia
SaaS adalah jenis layanan perangkat lunak di mana penyimpanan dan pengelolaannya dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga pengguna dapat mengakses aplikasi ini hanya dengan koneksi internet, tanpa perlu melakukan instalasi. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengaksesnya di mana saja di seluruh dunia, selama ada koneksi internet yang tersedia.
Lebih jauh lagi, pengguna tidak perlu khawatir tentang penyimpanan data karena semuanya terjamin aman di cloud. Tidak mengherankan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara memiliki banyak startup SaaS yang sukses. Berikut ini beberapa contoh dari startup SaaS yang berasal dari kawasan tersebut.
1. ESB
PT Esensi Solusi Buana (ESB) adalah sebuah perusahaan SaaS yang bertujuan untuk mengatasi tantangan integrasi dalam bisnis kuliner. ESB didirikan oleh Gunawan Woen, seorang individu yang memiliki minat besar dalam dunia kuliner sejak masa kecilnya.
Pada tahun 2016, Gunawan mendirikan ESB dengan tujuan awalnya untuk merencanakan sumber daya perusahaan. Namun, pada tahun 2018, ESB mendapat permintaan untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh salah satu restoran besar di Indonesia.
Dari situlah, ESB memutuskan untuk beralih ke ranah perangkat lunak berbasis komunitas yang ditujukan untuk pasar restoran.
2. Credibook
Credibook (PT Ruang Dagang Internasional) adalah platform digital yang membantu usaha Anda untuk mencatat dan mengelola keuangan dengan mudah. Menurut CEO dan Co-founder Credibook, Gabriel Frans, kesuksesan Credibook dapat dicapai karena kemampuan kami dalam memisahkan layanan yang fokus pada pendidikan dan yang fokus pada membantu Anda berjualan.
Pada bulan April 2022, Credibook berhasil mendapatkan investasi Seri A sebesar US$8,1 juta atau sekitar Rp116 miliar.
3. ZUZU Hospitality
Kemudian, ada ZUZU Hospitality, sebuah perusahaan SaaS startup yang berbasis di Singapura dan memiliki sejumlah cabang di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Vietnam. Pada awalnya, ZUZU berfokus pada bisnis hotel dengan anggaran terbatas (B2C), namun sekarang mereka telah beralih untuk menyediakan solusi manajemen operasional hotel kepada bisnis (B2B).
Menurut laporan dari dailysocial.id, ZUZU disebut telah berhasil mengamankan pendanaan sebesar US$10,9 juta atau setara dengan Rp158 miliar yang dipimpin oleh JG DEV, dengan dukungan dari Visor Ventures.
4. True Platform
True Platform adalah sebuah perusahaan startup SaaS B2B yang menawarkan solusi manajemen teknologi kepada perusahaan-perusahaan global. Misi utama mereka adalah mengembangkan platform yang sederhana digunakan oleh perusahaan-perusahaan, dengan tujuan meningkatkan pendapatan, memperkuat hubungan dengan pelanggan, dan meningkatkan komunikasi. Perusahaan ini berasal dari Vietnam dan didirikan oleh sekelompok insinyur di negara tersebut.
5. Xendit
Xendit merupakan sebuah startup fintech yang beroperasi dalam bidang payment gateway. Xendit didirikan pada tahun 2016 oleh Moses Lo (CEO), Tessa Wijaya (COO), Bo Chen (CTO), dan Juan Gonzalez (CINO).
Mereka berhasil mendapatkan pendanaan dari YCombinator di Silicon Valley, Amerika Serikat. Fokus utama Xendit adalah menyediakan layanan pembayaran untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Prinsip kerjanya adalah menyederhanakan proses integrasi ke berbagai fitur sistem pembayaran.
Pada bulan Mei 2022, Xendit berhasil mengumpulkan pendanaan seri D senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,4 miliar. Dengan dukungan pendanaan ini, perusahaan startup yang telah mencapai status unicorn ini memiliki rencana ekspansi ke tiga negara lainnya, yaitu Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
6. LummoSHOP
LummoSHOP, sebelumnya dikenal dengan nama TOKKO/BukuKas, adalah sebuah perusahaan startup SaaS yang memiliki tujuan untuk mempercepat perkembangan bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia serta negara-negara di wilayah Asia Tenggara. LummoSHOP menyediakan solusi SaaS yang berfungsi sebagai penghubung antara pelaku usaha dan pemilik merek dalam memanfaatkan potensi bisnis secara online.
Perusahaan LummoSHOP ini didirikan pada tahun 2019 dan telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$140 juta dalam pendanaan dari investor seperti Sequoia, Tiger Global Management, CapitalG, dan sejumlah investor lainnya.
7. Caxe
Caxe, sebelumnya dikenal sebagai C88 Financial Technologies, merupakan perusahaan induk dari CekAja.com di Indonesia dan eCompareMo.com di Filipina. Berdiri sejak tahun 2013, Caxe telah berhasil menghimpun pendanaan melebihi US$45 juta. Para pemegang sahamnya juga termasuk investor di bidang keuangan global seperti Experian Ventures yang berbasis di San Fransisco, resposAbility Investments di Zurich, serta DEG yang berbasis di Cologne.
Pada tahun 2019, Caxe melakukan akuisisi terhadap IDX Optus. Saat ini, perusahaan Caxe telah memiliki lebih dari 400 karyawan yang beroperasi di berbagai negara, termasuk Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, Australia, dan Tiongkok.
8. Kargo Technologies
Kargo Technologies adalah sebuah platform yang menghubungkan individu atau perusahaan yang membutuhkan jasa pengiriman muatan (shipper) dengan penyedia jasa pengiriman muatan yang berkualifikasi, baik itu perorangan maupun perusahaan.
Salah satu keunggulan yang diberikan oleh platform ini adalah semua aktivitas dan transaksi antara pengirim dan vendor tercatat secara rinci, transparan, dan aman karena dilindungi oleh asuransi. Selain itu, pengirim dan vendor juga dapat berinteraksi selama proses transaksi, termasuk menggunakan aplikasi Kargo Shipper.
Kargo Technologies didirikan oleh Yodi Aditya, seorang profesional dengan lebih dari 12 tahun pengalaman di bidang teknologi. Sebelum mendirikan Kargo, Yodi menjabat sebagai CEO di Polatic Informatika dan sebagai CTO di Doocu.co.
9. OnlinePajak
OnlinePajak adalah sebuah startup SaaS yang mengutamakan kemudahan bagi perusahaan dalam menghitung, membayar, dan melaporkan pajak mereka. Pada bulan Juli 2021, OnlinePajak berhasil mengamankan pendanaan dalam putaran seri C yang menghasilkan peningkatan valuasi hingga mencapai US$179 juta.
Untuk mendukung pertumbuhannya, OnlinePajak mendapat dukungan dari sejumlah investor terkemuka seperti Alpha JWC Ventures, Sequoia Capital India, Endeavor Catalyst, dan beberapa lainnya. Layanan yang disediakan oleh OnlinePajak mencakup tiga kategori utama, yaitu Invoice, Payroll, dan Lainnya. Kategori Invoice mencakup berbagai fitur seperti perhitungan, pembayaran, dan pelaporan PPn (Pajak Pertambahan Nilai) dan PPh (Pajak Penghasilan), pembuatan bukti potong, faktur, validasi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), dan lainnya.
Sementara kategori Payroll mencakup fitur penggajian, termasuk perhitungan PPh 21, penggajian karyawan, dan penyediaan slip gaji. Terakhir, dalam kategori Lainnya, terdapat layanan pembayaran, pelaporan, dan pengelolaan pajak pribadi.
10. Nectico
Nectico adalah sebuah platform koperasi yang dirancang dengan fitur-fitur yang bertujuan untuk mempermudah berbagai kegiatan di dalam suatu koperasi. Pada tahun 2019, platform ini didirikan di Bandung oleh lima individu, dan sekarang telah berkembang menjadi sebuah tim dengan lima anggota.
Visi dari Nectico adalah untuk menghadirkan digitalisasi di dunia koperasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan bersama. Hingga saat ini, Nectico telah berhasil menarik lebih dari 54 ribu anggota dan juga telah menerima partisipasi lebih dari 80 koperasi yang bergabung dalam platform ini.
11. CyberArmyID
Cyber Army Indonesia (CyberArmyID) adalah perusahaan yang fokus pada bidang keamanan siber dan manajemen kerentanan informasi. CyberArmyID bertindak sebagai penghubung antara para pemburu kerentanan (bughunter) dan perusahaan, mereka mengelola laporan-laporan tentang kerentanan yang diterima, melakukan analisis dampaknya, serta memberikan penghargaan kepada para mitra yang berpartisipasi dalam melaporkan kerentanan tersebut.
Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan pelatihan teknis dan peningkatan kesadaran terkait dengan keamanan informasi dan siber.
Inilah beberapa contoh startup SaaS yang berasal dari Indonesia dan Asia Tenggara. Terlihat bahwa banyak startup SaaS dari Indonesia yang telah melampaui batas lokal dan meraih pengakuan regional hingga global.
Ingin Bermain Game Slot Online Terpercaya? Kunjungi Link Berikut :
- situs slot online mpocash login daftar resmi terpercaya
- link slot online mpocash login terpercaya
- best situs slot mpocash link alternatif recommended
- daftar agen slot mpocash login terpercaya 2024
- main pulsa slot mpocash terbaik indonesia
- kumpulan situs mpocash bonus new member 100
- situs slot gacor hari ini mpocash
- situs mpo slot gacor menjanjikan kemenangan
- situs link mpocash slot mpo resmi
- game online mpocash daftar mpo slot
- situs slot pulsa mpocash login terpercaya
- situs 777 mpcoash maxwin