hostmysaas.net – Virus Ransomware merupakan jenis malware yang sangat berbahaya karena mengincar perangkat keras dan “mengambil sebagai sandera” semua data dan informasi berharga dari korban. Para peretas yang mengirimkan virus ransomware biasanya akan meminta sejumlah uang sebagai tebusan untuk mengembalikan data tersebut.
Oleh karena itu, keberadaan perangkat lunak antivirus yang dapat melawan ransomware dianggap sangat penting, terutama bagi berbagai kalangan, termasuk pebisnis dan pemerintah. Untuk menghindari penipuan dan menghindari pengeluaran besar sebagai tebusan, penting untuk memahami cara mengembalikan data yang terkena serangan virus ransomware seperti yang dijelaskan di bawah ini!
Apa itu ransomware?
Dalam beberapa waktu belakangan, mungkin Anda telah menyadari bahwa ransomware merupakan ancaman yang paling menakutkan, terutama bagi pengguna komputer. Ransomware adalah jenis malware yang sangat merusak karena mampu mengenkripsi data dan informasi berharga milik korban.
Secara umum, virus ransomware bertujuan untuk “menggembok” data pada sistem perangkat target dengan menggunakan sandi rahasia, lalu meminta uang tebusan sebanyak yang diinginkan.
Selain itu, aspek yang menakutkan dari ransomware adalah kemampuannya untuk menyebar hampir ke seluruh jaringan dengan tujuan merusak sistem. Ketidakamanan pada sistem tersebut memungkinkan para peretas dengan mudah menembus pertahanan dan mengunci semua informasi berharga pada perangkat korban.
Karena ransomware adalah virus yang menyerang sistem perangkat, dalam beberapa kasus, beberapa peretas bahkan dapat merusak seluruh perangkat korban hingga tak berfungsi sama sekali. Hal ini benar-benar menakutkan, bukan?
Berdasarkan penelitian dari Osterman Research, hampir 35% target ransomware adalah kalangan penting seperti pengelola bisnis, jaringan perusahaan besar, hingga pemerintah. Karena itu, kelompok-kelompok ini umumnya memiliki pakar dalam mengatasi malware.
Meskipun cenderung menyerang kalangan kelas menengah ke atas, tetap ada kemungkinan Anda bisa menjadi korban ransomware ini. Oleh karena itu, tetaplah waspada dan ikuti pembahasan berikut hingga selesai.
Tipe Ransomware
Anda harus menyadari bahwa ransomware adalah jenis malware yang dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe berdasarkan target serangannya. Berikut adalah penjelasannya.
1. Penguncian Layar (Screen Lockers)
Sesuai dengan namanya, ransomware penguncian layar adalah jenis virus yang mengunci layar utama pada perangkat korban. Penguncian layar ini biasanya dilakukan dengan menampilkan gambar besar yang menutupi seluruh tampilan perangkat korban, sehingga membatasi kemampuan pengguna untuk bergerak.
2. Enkripsi Server Web
Biasanya, tipe ransomware ini mengganggu stabilitas server web yang menggunakan CMS yang rentan dengan cara mengenkripsi data penting pada halaman web tersebut. Tindakan ini dapat merusak berkas sehingga korban tidak lagi dapat mengaksesnya.
3. Rekam MBR (Master Boot Record)
Ransomware MBR adalah jenis yang dapat merusak hard drive komputer korban. Rekam MBR umumnya menyerang dengan melakukan enkripsi menyeluruh pada MBR di hard drive, sehingga akan mengganggu proses booting.
4. Encryption ransomware
Encryption ransomware adalah jenis yang paling umum, yang mungkin juga kamu ketahui. Jenis ini umumnya menyerang file-file penting seperti dokumen rahasia, gambar, video, atau catatan lainnya pada perangkat korban.
5. Mobile device ransomware
Ransomware perangkat seluler adalah jenis serangan yang secara utama ditujukan kepada perangkat seluler, seperti Android. Orang-orang yang terkena serangan virus ransomware ini biasanya kurang berhati-hati saat menjelajah internet atau mengunjungi situs web palsu.
Jenis Ransomware


Selain tipe berdasarkan objek, berikut adalah 4 jenis ransomware yang perlu Anda ketahui.
1. Locker Ransomware
Sesuai dengan namanya, locker ransomware menyerang perangkat korban dengan kejam.Virus ransomware ini akan langsung mengunci seluruh sistem setelah berhasil menembus sistem keamanan.
2. Crypto Ransomware
Crypto ransomware adalah jenis virus yang akan menghimpun dokumen penting pada perangkat korban melalui jaringan khusus yang diciptakan oleh hacker. Ransomware ini umumnya berfokus pada enkripsi berkas seperti catatan pribadi, serta dokumen dalam bentuk spreadsheet, PDF, maupun Word.
3. Scareware
Scareware adalah tipe ransomware yang gigih meminta uang tebusan dari korban. Misalnya, jika Anda melihat pesan pop-up tentang pemberitahuan virus, scareware akan dengan cepat menawarkan bantuan palsu hanya untuk meminta tebusan darimu.
Parahnya lagi, pesan pop-up tersebut tidak akan hilang sebelum korban membayar uang tebusan yang diminta.
4. Doxware
Tidak hanya merusak atau menghapus, ternyata ada juga ransomware yang membatasi akses pemilik aslinya, yaitu Doxware. Hacker ransomware ini biasanya memberikan ancaman pada korban bahwa mereka akan menyebar informasi sensitif dan rahasia seperti gambar, video, dan identitas korban jika tidak membayar tebusan dengan segera.
Cara kerja virus ransomware
Jika Anda ingin mengetahui cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware, maka Anda perlu memahami cara kerja virus ini. Untuk itu, mari kita lihat penjelasannya.
Seorang Profesor dari University of California (UCLA) yang juga seorang ahli dalam ilmu komputer dan keamanan siber bernama Peter Reiher menjelaskan bahwa ransomware adalah jenis perangkat lunak jahat yang sebagian besar menyerang file korban dengan cara melakukan enkripsi total.
Setelah itu, semua data yang telah dienkripsi akan dikunci menggunakan kata sandi yang hanya diketahui oleh hacker ransomware tersebut.
Tidak hanya itu, pelaku ransomware juga akan meninggalkan pesan berisi ancaman kepada para korban agar segera membayar tebusan jika mereka ingin mendapatkan data mereka kembali seperti semula. Ancaman ini seringkali muncul sebagai latar belakang layar sehingga menghalangi akses keluar bagi korban.
Yang lebih buruk, para hacker akan benar-benar menghapus data secara permanen jika korban tidak segera membayar tebusan. Dalam sebagian besar kasus serangan ransomware, jumlah tebusan yang diminta berkisar antara $300 hingga $500 atau lebih.
Beberapa ancaman bahkan menyatakan bahwa jumlah tebusan akan terus bertambah jika pembayaran tidak dilakukan dalam waktu 24 jam yang ditentukan.
Cara Mengembalikan File yang Terkena Virus Ransomware
Jika Anda tiba-tiba terkena malware ini, jangan panik dan terburu-buru untuk membayar tebusan. Cobalah untuk tetap tenang dan ikuti petunjuk mengenai cara mengembalikan file yang terkena virus ransomware berikut ini.
1. Menggunakan Perangkat Lunak Pemulihan Data
Langkah pertama dalam mengembalikan file yang terkena virus ransomware adalah dengan fokus pada riwayat penghapusan dokumen asli Anda. Banyak korban salah mengira bahwa mereka hanya perlu menyalin enkripsi dokumen ke perangkat eksternal sebelum me-restart Windows.
Namun, lebih baik menggunakan perangkat lunak pemulihan data seperti Recuva, Stellar, atau EaseUS.
2. Melakukan Pencadangan Windows
Tahukah Anda bahwa Windows memiliki fitur pencadangan otomatis yang dilakukan secara berkala? Jika Anda terkena serangan ransomware, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengembalikan file yang terkena virus ransomware dengan menggunakan pencadangan Windows:
- Buka opsi ‘Control Panel’ dari menu ‘Start’.
- Pilih ‘System and Security’.
- Selanjutnya, klik ‘Backup and Restore’, dan pilih ‘Restore files from backup’.
Tertarik untuk mencobanya? Ini cukup sederhana, bukan?
Cara Mengatasi Virus Ransomware
Ransomware merupakan ancaman yang sangat menakutkan, yang diharapkan tidak pernah Anda hadapi. Oleh karena itu, mari kita lihat bagaimana cara mencegah dan mengatasi virus ransomware:
- Pasang antivirus ransomware terbaik.
- Selalu perbarui antivirus ke versi terbaru dengan mengaktifkan pembaruan otomatis.
- Lakukan pencadangan data (simpan data di hard drive) secara teratur untuk semua informasi dan data penting.
Dari penjelasan di atas, Anda dapat memahami bahwa ransomware adalah jenis malware yang sangat berbahaya. Selain potensi kerugian finansial, integritas data dan informasi berharga Anda juga dapat terancam. Oleh karena itu, selalu berhati-hati!