hostmysaas.net – Untuk manajemen proyek, metode Scrum adalah salah satu kerangka kerja terbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan.
Metode ini sangat sesuai untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul dalam proyek dengan cepat.
Selain itu, Scrum juga menyediakan pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul dalam proyek.
Ini akan meningkatkan efektivitas tim dan memungkinkan masalah yang timbul untuk segera diatasi tanpa membuang waktu.
Dengan menggunakan metode Scrum, perusahaan juga dapat menghasilkan ide-ide baru yang dapat diterapkan dalam proyek-proyek mendatang.
Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Scrum? Bagaimana cara kerjanya dan apa peran-peran yang ada dalam metode ini? Temukan lebih lanjut dalam rangkuman kami di bawah ini!
Konsep Metode Scrum
Pada dasarnya, Scrum adalah cara-cara yang digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan. Scrum mengambil inspirasi dari pendekatan Agile.
Agile adalah sekelompok metode dan praktik yang berdasarkan pada nilai dan prinsip yang diungkapkan dalam Agile Manifesto.
Ini melibatkan elemen-elemen seperti kolaborasi, pengorganisasian mandiri oleh anggota tim, dan tim lintas-fungsi.
Scrum adalah kerangka kerja yang diterapkan untuk menerapkan pendekatan Agile.
Pertama kali diperkenalkan dalam artikel “The New New Product Development Game” oleh Takeuchi dan Nonaka yang dipublikasikan dalam Harvard Business Review (HBR) pada tahun 1986.
Artikel ini berdasarkan survei terhadap perusahaan seperti Fuji Xerox, Canon, 3M, dan Honda di Jepang yang sukses dalam mengembangkan produk berkualitas tinggi.
Mereka menemukan bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan pendekatan serupa dalam pengembangan produk mereka.
Penggunaan Metode Scrum dalam pengembangan perangkat lunak dimulai oleh Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993.
Kemudian, metode ini dirumuskan dan disajikan kepada Object Management Group pada tahun 1995 dalam sebuah makalah berjudul “Scrum Development Process.”
Scrum dapat digunakan untuk mengelola berbagai jenis proyek, termasuk pengembangan perangkat lunak, pembuatan situs web, perangkat keras, pemasaran, dan perencanaan acara.
Ini membantu tim dalam menyelesaikan masalah dengan mempromosikan komunikasi yang kuat di antara anggota tim.
Bagaimana Metode Scrum Beroperasi


Untuk menerapkan Metode Scrum dalam setiap proyek yang sedang berjalan, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti.
1. Membentuk Tim
Ketika Anda menghadapi sebuah proyek, memiliki tim yang kompeten dan solid sangat penting. Tahap awal dalam penerapan metode Scrum adalah membentuk tim.
Biasanya, ukuran tim Scrum tidak lebih dari 5 hingga 10 orang. Penting untuk menjaga agar ukuran tim tetap efektif dan efisien.
2. Menentukan Periode Sprint
Selanjutnya, dalam manajemen proyek, terdapat konsep yang disebut “sprint”. Sprint adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tertentu, terutama dalam pembuatan produk baru.
Setelah tim terbentuk, langkah selanjutnya dalam menerapkan metode Scrum adalah menentukan durasi sprint. Biasanya, periode sprint berlangsung selama 7 hingga 30 hari.
3. Menentukan Peran di dalam Tim
Agar dapat beroperasi secara optimal, sebuah tim harus memiliki struktur dan peran yang jelas untuk menghindari tumpang tindih.
Dalam manajemen proyek, biasanya ada peran kunci yang dimainkan oleh anggota tim.
Salah satunya adalah Scrum Master, yang juga bisa disebut sebagai Project Manager menurut Solstice. Seorang Scrum Master bertanggung jawab memastikan kelancaran dan kesesuaian proyek.
Peran lain yang penting dalam penerapan metode Scrum adalah Product Owner. Product Owner bertanggung jawab untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan.
4. Mengumpulkan Serangkaian Permasalahan
Langkah berikutnya adalah mengumpulkan berbagai masalah atau tugas yang ada di lapangan. Dalam manajemen proyek, hal ini dikenal sebagai backlog.
Daftar permasalahan atau backlog ini kemudian dihimpun dan diprioritaskan untuk dikerjakan.
5. Memulai Siklus
Setelah semua tahapan di atas dilakukan, kamu dapat memulai siklus kerja tersebut. Selama menjalankan siklus ini, mungkin saja muncul permasalahan tambahan atau tugas baru.
Dalam situasi seperti ini, penting untuk berkomunikasi dengan pemilik produk (product owner) untuk menentukan apakah permasalahan atau tugas tambahan tersebut dapat dimasukkan ke dalam siklus kerja saat ini atau harus ditangani dalam siklus berikutnya.
Peran dalam Metode Scrum
Seperti yang telah diuraikan oleh kami, Scrum merupakan salah satu metode terbaik yang dapat digunakan untuk keperluan manajemen proyek.
Namun, agar dapat dimanfaatkan secara efektif, diperlukan tiga peran khusus yang akan mengelola kinerja dalam kerangka kerja Scrum.
Definisi dan penjelasan yang jelas mengenai peran-peran ini juga penting untuk memastikan bahwa kerangka kerja Scrum dapat membantu tim dan proyek mencapai kesuksesan.
Dengan demikian, berikut ini adalah tiga peran yang ada dalam Scrum, sebagaimana yang dikutip dari Coursera.
1. Product Owner
Salah satu peran utama dalam kerangka kerja Scrum adalah yang disebut sebagai “product owner.”
Mereka memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa kinerja tim Scrum sejalan dengan tujuan keseluruhan pengembangan proyek yang ditargetkan oleh perusahaan.
Product owner harus memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan bisnis yang terkait dengan produk, termasuk harapan dari para pelanggan dan tren pasar yang relevan.
Karena peran ini melibatkan pemahaman tentang sejauh mana tim Scrum dapat mencapai visi perusahaan, product owner sering berinteraksi dengan manajer produk dan pemangku kepentingan lain di luar tim mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tanggung jawab dan kualifikasi yang diperlukan untuk peran product owner, Anda dapat membaca artikel selengkapnya di [sini](link ke artikel tersebut). Kami telah menguraikan informasi detail untuk Anda.
2. Scrum Master
Peran selanjutnya yang terdapat dalam kerangka kerja Scrum adalah yang disebut “scrum master.”
Mereka adalah individu yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tim proyek beroperasi seefisien mungkin dengan menerapkan prinsip-prinsip Scrum.
Scrum master memiliki tugas untuk menjaga tim agar tetap berada pada jalur dan menerapkan metode Scrum dengan benar. Mereka juga bertanggung jawab merencanakan dan memimpin pertemuan serta mengatasi hambatan-hambatan yang muncul dalam proyek.
Selain itu, scrum master sering kali diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk memperluas penerapan pola kerja Scrum ke seluruh organisasi.
3. Tim Pengembangan (Development Team)
Peran terakhir dalam kerangka kerja metode Scrum adalah tim pengembangan, yang dalam bahasa Inggris disebut “development team.”
Tim ini terdiri dari para profesional yang secara langsung terlibat dalam melakukan pekerjaan untuk menyelesaikan tugas yang ada dalam satu iterasi Scrum, yang disebut “sprint.”
Anggota tim pengembangan dapat mencakup berbagai peran, seperti insinyur komputer, desainer, penulis, analis data, dan peran lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek.
Mereka tidak hanya menunggu instruksi dari pemilik produk (product owner). Sebaliknya, mereka berkolaborasi secara aktif untuk merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan guna mencapai tujuan akhir proyek.
Manfaat Metode Scrum
Setelah memahami definisi dan proses kerjanya, terlihat bahwa Scrum adalah metode yang sangat bermanfaat untuk manajemen proyek.
Selain efektif dalam mengatasi masalah, penggunaan metode ini juga memungkinkan perusahaan mencapai tujuan proyek dengan lebih cepat.
Selain itu, berikut adalah beberapa manfaat lain yang diberikan oleh metode Scrum kepada perusahaan yang mengadopsinya, seperti yang telah disajikan oleh Agilest:
- Produk siap pakai dirilis lebih cepat untuk pengguna dan pelanggan.
- Kualitas produk yang lebih tinggi.
- Tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
- Pengurangan biaya operasional.
- Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam proyek berikutnya.
- Meningkatkan moral kerja karyawan.
- Meningkatkan tingkat kepuasan pengguna.
- Kemampuan untuk menyelesaikan proyek-proyek kompleks yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
Dalam rangkaian penjelasan singkat ini, telah diuraikan oleh kami tentang metode Scrum, dari definisi hingga cara kerjanya, serta manfaatnya.
Intinya, Scrum adalah kerangka kerja yang efektif dan bermanfaat yang digunakan untuk mengatasi permasalahan dalam proyek.
Dengan biaya operasional yang lebih rendah dan tingkat efektivitas yang tinggi, banyak perusahaan dan organisasi mengadopsi metode ini dalam manajemen proyek mereka.
Oleh karena itu, jika Anda tertarik dalam dunia produk dan bisnis, penting untuk menguasai metode ini dengan baik.