hostmysaas.net – Bitcoin muncul sebagai respons terhadap resesi global pada tahun 2008, dan mata uang digital ini dikembangkan oleh seseorang atau kelompok yang dikenal dengan nama Satoshi Nakamoto.
Satoshi Nakamoto kemudian menerbitkan sebuah dokumen akademis berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System” yang berisi sembilan halaman.
Sejarah Bitcoin Dari 2008 Hingga Sekarang
Dokumen tersebut dianggap sebagai sumber utama yang memperkenalkan konsep cryptocurrency, dan ini membawa kita ke pembentukan blok pertama, yang dikenal sebagai blok genesis, yang kemudian ditambang. Transaksi uji pertama cryptocurrency ini terjadi sekitar seminggu setelahnya, pada awal tahun 2009.
Mari kita lihat perkembangan cryptocurrency ini selama periode waktu tertentu berikutnya.
2008-2010: Awal Perjalanan
Transaksi cryptocurrency ini pertama terjadi secara pribadi, sehingga detailnya tidak diketahui dengan pasti. Namun, perdagangan pertama diduga terjadi antara Satoshi Nakamoto dan pengembang bernama Hal Finney. Beberapa spekulasi muncul yang mengaitkan Hal Finney, yang meninggal pada tahun 2014, sebagai sosok di balik Satoshi Nakamoto.
Penerimaan dan penggunaan cryptocurrency ini awalnya berkembang perlahan, dengan cryptocurrency ini mulai menarik perhatian banyak orang pada Mei 2010, yang sekarang dikenal sebagai “Hari Pizza Bitcoin” atau “Bitcoin Pizza Day.”
Pada tanggal 22 Mei tersebut, seorang penggemar Bitcoin bernama Laszlo Hanyecz membeli dua pizza dari Papa John’s menggunakan cryptocurrency ini, yang menandai transaksi dunia nyata pertama yang menggunakan cryptocurrency sebagai pembayaran. Hanyecz menukarkan 10.000 cryptocurrency ini untuk dua pizza besar Papa John’s, sebuah transaksi yang saat ini memiliki nilai lebih dari US$63 juta.
2013-2017: Masa Keberlanjutan
Perjalanan Bitcoin terus berlanjut dengan perlahan, tetapi mulai menarik perhatian pada tahun 2013, terutama setelah terjadi inflasi yang signifikan dalam mata uang ini.
Pada akhir tahun 2013, nilai cryptocurrency ini melesat dari sekitar US$100 per koin menjadi US$1.000 dalam waktu sebulan, sebelum kemudian mengalami penurunan sekitar separuh nilainya dalam tiga hingga empat bulan berikutnya. Harga Bitcoin tidak mencapai level US$1.000 lagi hingga tahun 2017.
Lonjakan tajam ini menarik perhatian media mainstream, dengan Business Insider bahkan mengubah pandangan mereka terhadap cryptocurrency setelah sebelumnya menganggapnya sebagai sebuah lelucon.
Dalam tiga tahun berikutnya, harga cryptocurrency ini bergerak dalam kisaran antara $400 hingga tidak pernah lebih tinggi dari US$650 atau lebih rendah dari US$250. Peristiwa terpenting selama periode ini adalah keruntuhan Mt. Gox, platform pertukaran cryptocurrency pertama yang akhirnya harus mengajukan kebangkrutan setelah diretas dan kehilangan sekitar $500 juta dalam Bitcoin serta $30 juta dalam bentuk deposito uang tunai.
Peretasan ini, yang menjadi salah satu insiden terbesar dalam sejarah dunia cryptocurrency, mengekspos kerentanan dalam keamanan dan merusak reputasi cryptocurrency iniĀ sebagai aset yang memiliki perlindungan finansial yang terbatas bagi penggunanya.
2017: Gejolak Harga
Setelah tiga tahun relatif tenang, Bitcoin mulai mencapai puncaknya pada tahun 2017. Nilai cryptocurrency ini melonjak dari sekitar US$1.000 per koin hingga hampir mencapai US$20.000 per koin dalam hitungan bulan.
Lonjakan nilai yang signifikan ini dipicu oleh peristiwa fork Bitcoin yang memisahkan mata uang tersebut menjadi Bitcoin (BTC) dan Bitcoin Cash (BCH). Fork ini terjadi setelah sekelompok pengembang dari Tiongkok memutuskan untuk membagi kode sumber Bitcoin asli sebagai bentuk protes, yang oleh Reuters disebut sebagai “perkembangan dalam teknologi mata uang yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas transaksi.”
Tahun 2017 juga mencatat upaya publik pertama dari berbagai lembaga keuangan untuk terlibat dalam dunia cryptocurrency, seperti pembentukan platform oleh dua bursa asal Amerika Serikat, CME dan Cboe, yang memberikan wadah bagi konsumen untuk memperdagangkan Bitcoin futures.
2017-2019: Fluktuasi Harga yang Intensif
Dengan pergerakan harga cryptocurrency yang sangat volatile, banyak media mulai memberikan liputan yang lebih banyak mengenai BTC, dan orang-orang mulai mencari informasi lebih lanjut mengenai Bitcoin.
Selama periode ini, banyak altcoin baru bermunculan, sementara para diplomat internasional, pemerintah, ahli matematika, ekonom, profesional teknologi, dan pakar keuangan semakin aktif dalam mendiskusikan regulasi cryptocurrency dan adopsi mainstream.
Harga Bitcoin pada periode ini mengalami stagnasi dengan beberapa kenaikan kecil. Puncak tertinggi tercapai pada Januari 2018, mencapai sekitar US$17.527. Sedangkan titik terendah terjadi pada Desember 2018, turun hingga sekitar US$3.236. Pada akhir tahun 2019, harga cryptocurrency ini berada di sekitar US$7.200.
2020 – Dampak Pandemi
Ketika pandemi virus corona melanda dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi serta kekhawatiran akan inflasi dalam dolar AS, harga Bitcoin mulai mengalami peningkatan yang signifikan.
Hingga Desember 2020, harga cryptocurrency ini telah melonjak lebih dari 300% sejak awal tahun. Tahun berakhir dengan harga mencapai sekitar US$29.374, mencatat rekor tertinggi.
2021-2022: Rekor Tertinggi dan Pasar Lesu
Tahun ini menjadi periode perkembangan pesat bagi Bitcoin, dengan banyak institusi yang mulai tertarik untuk terlibat dalam industri kripto. Cryptocurrency inimencapai harga tertinggi sepanjang masa di angka US$64.000 pada paruh pertama tahun 2021, namun kemudian mengalami penurunan cepat hingga di bawah US$30.000 selama musim panas.
Selanjutnya, cryptocurrency ini mencatat kembali harga rekor tertinggi pada bulan November 2021, mencapai US$68.000, tetapi nilainya turun di bawah US$35.000 pada Januari 2022.
Pada tahun 2022, cryptocurrency ini dan pasar kripto secara keseluruhan mengalami penurunan yang signifikan, yang salah satunya dipicu oleh kasus Terra Luna.
Hingga bulan Mei 2022, harga cryptocurrency ini cenderung stagnan di sekitar US$30.000. Meskipun pasar kripto saat ini berada dalam kondisi bear, banyak yang tetap optimis bahwa nilai aset tersebut akan pulih.