hostmysaas.net – Object Oriented Programming – Pemrograman Berorientasi Objek – atau OOP adalah sebuah pendekatan pemrograman yang berfokus pada objek-objek.
Program-program yang dikembangkan menggunakan metode ini terdiri dari komponen-komponen kecil yang telah ada sebelumnya, sehingga mempermudah tugas seorang programmer dalam proses pengembangan.
Pendekatan OOP sangat sesuai digunakan untuk mengembangkan program-program yang mencerminkan situasi kehidupan sehari-hari.
Dengan OOP, para pengembang dapat menggambarkan perangkat lunak dalam bentuk objek-objek tertentu.
Jadi, apa sebenarnya OOP itu? Mari kita simak penjelasannya!
Apa itu OOP (Object Oriented Programming)?
OOP adalah singkatan dari Object Oriented Programming atau dalam bahasa Indonesia Pemrograman Berorientasi Objek, suatu metode pemrograman yang berfokus pada objek.
Tujuannya adalah membantu para pengembang dalam mengembangkan model yang mirip dengan objek-objek dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam OOP, sebuah masalah dalam program dipecah menjadi objek.
Setiap objek ini terdiri dari berbagai komponen objek yang lebih kecil.
Untuk memahaminya dengan lebih baik, mari kita lihat analogi berikut:
Bayangkan sebuah sepeda motor dengan berbagai bagian seperti sekrup, baut, per, dan plat. Ini mungkin terlihat kecil dan rumit pada tingkat komponen.
Namun, jika kita melihatnya dalam skala yang lebih besar, sepeda motor tersebut terdiri dari rangka, roda, rem, tangki, dan dinamo.
Dengan cara ini, konsepnya menjadi lebih masuk akal dan mudah untuk menggabungkannya, bukan?
Prinsip-Prinsip OOP
OOP memiliki empat prinsip dasar yang menjadi landasan konsepnya ketika digunakan.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing prinsip ini.
1. Encapsulation – Enkapsulasi


Dalam OOP, enkapsulasi adalah konsep di mana data atau metode yang berbeda digabungkan atau “dikapsulkan” menjadi satu unit data.
Enkapsulasi dapat mempermudah pembacaan kode karena informasi yang disajikan tidak perlu dibaca secara terperinci dan sudah menjadi satu kesatuan.
Enkapsulasi juga sering digunakan karena memiliki fitur mekanisme penyembunyian informasi.
Mekanisme ini menghilangkan akses publik ke atribut-atribut yang berada dalam “kapsul” tersebut.
Metode ini dapat memudahkan Anda dalam menentukan atribut apa yang dapat diakses dan diperbarui.
2. Inheritance – Pewarisan


Konsep pewarisan dalam OOP adalah kemampuan untuk membuat kelas baru yang “mewarisi” atau memiliki sifat-sifat dari kelas yang sudah ada sebelumnya.
Konsep ini mengikuti sistem hirarki atau bertingkat.
Ini mirip dengan menu tarik-turun (Drop-Down Menu) yang biasanya ada di banyak situs web, di mana semakin spesifik submenunya, semakin terperinci pula kontennya.
Dalam OOP, semakin spesifik subclassnya, semakin sedikit pula komponen yang dapat diwarisi oleh kelas tersebut.
3. Abstraction – Kelas Abstrak


Seperti namanya, prinsip kelas abstrak dalam OOP adalah kelas-kelas yang memiliki informasi abstrak dan metode-metode dari sekumpulan data.
Kelas Abstrak tidak dapat diubah dan berfungsi sebagai kerangka dalam pembuatan berbagai subclass (mirip dengan Superclass yang dibahas dalam konsep Pewarisan).
Kelas abstrak memiliki informasi dan metode yang dapat diwariskan ke subclass-subclassnya.
Seluruh subclass tersebut akan mengikuti metode-metode yang diwariskan dari kelas abstrak tersebut.
4. Polymorphism – Polimorfisme


Prinsip polimorfisme dalam OOP adalah konsep di mana objek yang berbeda dapat diakses melalui satu interface.
Objek yang bersifat polimorfik dapat beradaptasi dengan metode apa pun yang diimplementasikan pada objek tersebut, dan setiap kelas memiliki interpretasi sendiri terhadap interfacenya.
Dalam bahasa pemrograman Java, terdapat dua jenis polimorfisme, yaitu Polimorfisme Statis (Static Polymorphism) dan Polimorfisme Dinamis (Dynamic Polymorphism).
- Polimorfisme Statis yang umum digunakan adalah “Method Overloading” (Pemuatan Metode). Method Overloading memungkinkan Anda untuk menerapkan beberapa implementasi metode yang berbeda dalam kelas yang sama dengan parameter yang berbeda-beda.
- Dalam Polimorfisme Dinamis, sebuah subclass dapat menggantikan metode dari superclass-nya. Jika Anda menggunakan subclass tersebut, Java Virtual Machine akan selalu menggunakan metode yang telah digantikan (override) tersebut.
Keunggulan OOP
Setelah memahami definisinya serta empat prinsip dasarnya secara lengkap, penting juga untuk mengetahui keunggulan dari Object Oriented Programming (OOP).
Beberapa keunggulan OOP meliputi hal-hal berikut.
1. Parallel Development
Saat berkolaborasi dengan tim, setiap pengembang dapat membuat class-class secara terpisah.
Dengan demikian, komponen-komponen yang telah dibentuk dapat digabungkan menjadi satu kesatuan.
Hal ini tentu saja menghemat banyak waktu dibandingkan dengan pembuatan class satu per satu.
2. Reusable
Setelah berhasil membuat class, bukan berarti class-class tersebut hanya dapat digunakan dalam satu proyek saja.
Dalam OOP, class-class yang sudah ada dapat digunakan kembali dalam project dan development lainnya.
Baik itu digunakan tanpa perubahan atau dengan sedikit penyesuaian, tetapi ini jauh lebih efisien daripada harus membuat class dari awal lagi, bukan?
3. Pengaturan Kode Menjadi Lebih Mudah
OOP adalah metode yang menggabungkan coding ke dalam satu basis yang mudah dikelola.
Data yang sudah dimiliki dapat diakses dengan lebih mudah saat diperlukan.
Pendekatan ini juga meningkatkan keamanan dalam pemrograman karena memiliki sistem otentikasi yang kuat.
Keterbatasan OOP
Tidak hanya memiliki kelebihan, OOP juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.
Berikut adalah beberapa keterbatasan dari OOP.
1. Kurang Efisien
OOP cenderung memerlukan lebih banyak sumber daya CPU daripada beberapa pilihan lainnya.
Ini dapat menjadi masalah terutama untuk komputer dengan daya komputasi yang terbatas atau masalah teknis lainnya.
2. Memerlukan Manajemen Data yang Cermat
Jika tidak hati-hati dalam mengelola OOP, itu dapat menghasilkan banyak sisa kode yang tidak digunakan.
Ketika ini terjadi, menghilangkannya bisa menjadi tugas yang sulit dan dapat memberatkan sistem komputer Anda.
3. Potensi Duplikasi
Proyek OOP seringkali lebih mudah untuk dirancang.
Kelas-kelas yang sudah ada sangat fleksibel dalam implementasinya, sehingga Anda dapat merancang proyek baru dengan cepat.
Namun, terkadang tanpa disadari, ini dapat mengakibatkan proyek baru terasa seperti duplikat tanpa inovasi yang signifikan.
Mengapa Menggunakan OOP Penting?
Pada dasarnya, OOP merupakan salah satu inovasi terbaik dalam pengembangan perangkat lunak.
OOP membantu dalam mengubah kode yang kompleks menjadi lebih mudah digunakan, dibaca, dan secara umum lebih baik.
Alasan untuk menggunakan OOP dapat dilihat dari konsep-konsep yang telah ada, termasuk:
- OOP memungkinkan Anda untuk mengubah implementasi suatu objek tanpa harus memodifikasi data dan metode di dalam objek tersebut (Encapsulation).
- OOP memfasilitasi pembuatan metode umum yang dapat digunakan oleh objek-objek lain tanpa perlu menulisnya berulang kali (Abstract Class).
- Dengan OOP, Anda dapat mengembangkan satu jenis data dan fungsi yang dapat diarahkan ke fungsi-fungsi lain tanpa harus mengubah data dan fungsi dasarnya (Inheritance).
- OOP memungkinkan Anda memiliki fungsi-fungsi beragam dengan nama dan pekerjaan yang sama, tetapi dapat diterapkan pada berbagai data (Polymorphism).
Penerapan OOP dalam sebuah proyek dapat menghadirkan banyak kemudahan bagi pengembang.
Namun, di sisi lain, proyek tersebut mungkin dapat terasa monoton dan kurang inovatif.
Oleh karena itu, setiap metode pemrograman memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.